HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA

Latar Belakang : Indonesia menempati urutan kedua di Asia Tenggara dan Pasifik Barat setelah India untuk jumlah kasus TB paru dengan prevalensi 100 per 254.455 populasi di Indonesia. Keberhasilan dalam pengobatan TB paru adalah
dengan kepatuhan pengobatan seperti pemeriksaan dahak tepat waktu, keteraturan minum obat, pengambilan obat sesuai jadwal, kontrol ke puskesmas, tidak lupa atau berhenti minum obat, mengurangi atau menambah jumlah obat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat adalah persepsi pasien. Persepsi penderita tentang TB yang tidak dapat disembuhkan dapat menurunkan kepatuhan dalam pengobatan.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan persepsi pasien tentang tuberkulosis paru dengan kepatuhan pengobatan tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta.
Metode Penelitian : Desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 26 penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Spearman’s Rank.
Hasil Penelitian : Persepsi pasien tuberkulosis paru terhadap pengobatan tuberkulosis paru sebagian besar adalah positif (61,5%). Sebagian besar pasien tuberkulosis paru patuh menjalani pengobatan (65,4%). Hasil uji korelasi Rank
Spearman diperoleh p-value sebesar 0,002 dengan nilai koefisien rho sebesar 0,588.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang tuberkulosis paru dengan kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta dengan keeratan kategori sedang.