ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. R UMUR 38 TAHUN MULTIPARA DI BPM AZIZAH CANGKRINGAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Latar Belakang: penyebab kematian ibu meliputi penyakit jantung, emboli, syok, perdarahan, prolop uteri, KPD dan kematian bayi karena asfiksia, untuk menekan angka kematian dapat diterapkan asuhan kebidanan berkelanjutan sejak kehamilan, bersalin, neonatus, nifas dan keputusan ber-KB.
Tujuan: Dapat melakukan asuhan kebidanan komprehensif terhadap ibu hamil, bersalin, neonatus, nifas dan KB sesuai dengan standar asuhan kebidanan.
Metode: Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif dan jenis penelitian studi penelaah kasus.
Hasil: Asuhan kehamilan yang diberikan pada Ny R mulai dari kehamilan usia 34 minggu hingga bersalin, nifas dan BBL dengan frekuensi kunjungan kehamilan dilakukan sebanyak 3 kali. Kehamilan Ny R berisiko tinggi karena umur 38 tahun,
BB berlebih IMT 27,76 dan mengeluh sering BAK, penulis memberikan asuhan konseling tanda bahaya kehamilan TM III, gizi seimbang dan ketidaknyamanan TM III. Persalinan dilakukan secara SC di RS Bhayangkara Polda DIY karena ibu
mengalami KPD 21 jam. Bayi lahir pada tanggal 22 Februari 2018 pukul 19.30 WIB, jenis kelamin perempuan, langsung menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan, BB 2600 gr, A/S 7/8. Asuhan neonatus dan nifas ditemukan masalah
pada kunjungan ke-2 yaitu neonatus mengalami ikterus fisiologis derajat 3 dan ASI yang keluar sedikit sehingga diberikan penatalaksanaan sesuai standar berupa Fototherapi dan asuhan komplementer pijat oksitosin untuk membantu meningkatkan ASI. Pada kunjungan nifas ke-3 penulis memberikan konseling KB.
Kesimpulan: Asuhan kehamil didapatkan masalah masuk dalam kehamilan risiko tinggi, berat badan berlebih dan ibu sering BAK, proses persalinan ibu mengalami KPD 21 jam sehingga ibu dilakukan terminasi, asuhan neonatus diberikan terapi Fototerapi karena neonatus mengalami ikterus fisiologis derajat 3, pada asuhan nifas kunjungan ke 2 ASI hanya keluar sedikit sehingga diberikan komplementer pijat oksitosin untuk memperlancar ASI.