ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. R UMUR 24 TAHUN PRIMIPARA DI BPM MEI MUHARTATI SLEMAN KOTA YOGYAKARTA

Latar Belakang: salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) adalah dengan melakukan kunjungan K1 dan K4. Penyebab tidak tercapainya kunjungan K1 dan K4 adalah ibu hamil primipara dan ibu hamil yang masih sekolah.
Tujuan: memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, neonatus, dan nifas menggunakan manajemen kebidanan serta mendokumentasikan asuhan dengan menggunakan metode SOAP.
Metode Penelitian: metode penelitian yang digunakan yaitu studi penelaahan kasus (case study).
Hasil Penelitian: telah dilakukan asuhan berkesinambungan dari kehamilan sampai keluarga berencana. Kunjungan kehamilan sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, neonatus 3 kali, dan nifas 3 kali. Pada kunjungan pertama asuhan kehamilan, Ny. R mengalami keluhan susah tidur dan keputihan sedangkan pada kunjungan kedua mengalami Braxthon Hicks. Persalinan berlangsung normal di PMB Mei Muhartati dengan kala I berlangsung 8 jam, kala II berlangsung 20 menit, kala III berlangsung 5 menit, dan kala IV berlangsung 2 jam. Bayi lahir lengkap tanggal 01 Feruari 2018 pukul 11.35 WIB, BB lahir 3100 gram, PB 47 cm dan tidak ditemukan masalah. Pada masa nifas hari ke 21 Ny. R mengalami keluhan yaitu bendungan ASI dan diberikan KIE tentang perawatan payudara (breast care), ASI eksklusif, dan memberikan ASI secara ondemand. Keluhan saat kehamilan dan nifas telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan teori sehingga dapat mengatasi keluhan dan ibu berencana menggunakan kontrasepsi pil menyusui. Asuhan neonatus ditemukan masalah hipertermi (37,60C) pada kunjungan pertama dan terdapat kesenjangan pemberian asuhan antara teori dan fakta.
Kesimpulan: telah dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. R saat hamil, bersalin, dan nifas didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan hanya ditemukan ketidaknyamanan, serta dapat diatasi dengan baik. Asuhan
neonatus ditemukan masalah hipertermi dan sudah diatasi dengan baik namun tidak sesuai dengan teori.