GAMBARAN KEJADIAN MENARCHE DINI PADA SISWI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA

Latar Belakang: Hasil Laporan Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan bahwa 5,2% anak-anak di 17 provinsi di indonesia mengalami menarche dibawah usia 12 tahun, sehingga di indonesia menempati urutan ke 15 dari 67 negara dengan penurunan usia mencapai 0,145 tahun per dekade. Kejadian menarche dini dewasa ini, dapat menjadi suatu resiko terjadinya penyakit keganasan seperti kanker payudara. menarche dini tidak hanya sebagai faktor resiko penyakit kanker payudara tetapi juga sebagai faktor resiko mioma uteri. Usia menarche yang terjadi lebih dini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit Sedangkan untuk wilayah Provinsi Yogyakarta didapatkan anak yang sudah mengalami menarche dini berumur 9-10 tahun. Usia menarche terjadi lebih banyak pada anak-anak di perkotaan dibanding perdesaan.
Tujuan Penelitian:Mengetahui distribusi frekuensi faktor yang mempengaruhi terjadinya menarche dini pada siswi SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: : Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 45 responden.Pengumpulan data dengan kuesioner/lembar cheklist secara tertutup.
Hasil Penelitian: Hasil uji penelitian menunjukkan distribusi frekuensi faktor yang mempengaruhi yaitu menarche ibu (31.1), status gizi (51.1%),status sosial ekonomi (40.0%). Sedangkan distribusi frekuensi kejadian menarche dini di usia ≤ 12 tahun sebesar (68.9%).
Kesimpulan: Distribusi frekuensi menarche dini pada anak SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Kota Yogyakarta dengan kategori usia ≤ 12 tahun sebanyak (68.9%) sedangkan untuk katgori usia menarche ≤ 11 tahun sebanyak (31.1%).Siswi kelas V dan VI dapat memperoleh informasi baru mengenai kondisi kesehatan reproduksi siswi khususnya tentang menarche dan beberapa faktor yang mempengaruhinya.