HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KEBIASAAN SARAPAN DENGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA REMAJA SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Latar Belakang : Melewatkan sarapan pagi mengakibatkan perubahan ritme, pola makan, dan siklus waktu makan. Selain itu juga menyebabkan remaja akan berisiko mengalami gizi lebih yang ditandai dengan berat badan lebih atau obesitas sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak yang berlebih dalam tubuh. Penelitian terkait melewatkan sarapan dengan persentase lemak tubuh jarang diteliti.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi kebiasaan sarapan dengan persentase lemak tubuh pada remaja SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian kuantitatif non eksperimental dengan desain penelitian korelatif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 38 responden dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan angket frekuensi kebiasaan sarapan dan alat body fat personal scale. Analisa data menggunakan uji korelatif somers’d.
Hasil : Hubungan antara frekuensi kebiasaan sarapan dengan persentase lemak tubuh pada remaja SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dilihat dari nilai p-value sebesar 0,002 (p-value ≤0,05) yang menunjukan adanya hubungan dari kedua variabel dengan keeratan hubungan sedang yaitu sebesar 0,413 (0,40-0,599).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi kebiasaan sarapan dengan persentase lemak tubuh pada remaja SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Diharapkan remaja selalu melakukan sarapan karena dapat memenuhi kebutuhan gizi harian (15% sampai dengan 30%) sebagai bagian gizi seimbang.