KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR RAWAT INAP DAN KETEPATAN KODE PERSALINAN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Latar belakang: ketepatan kode diagnosis persalinan berpengaruh terhadap pelaporan statistik data keadaan morbiditas pasien rawat inap, tetapi juga berpengaruh terhadap klaim BPJS Pengodean diagnosis harus sesuai aturan ICD-10. Ketepatan pengodean sangat diperlukan karena sebagai bahan kejelasan informasi dan memengaruhi kebijakan yang akan diambil oleh pihak manajemen rumah sakit.
Tujuan Penelitian: mengetahui persentase kelengkapan, pemberian kode, dan ketepatan kode diagnosis persalinan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.
Metode Penelitian: metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan lembar checklist dan observasi pada berkas rekam medis yang berjumlah 97 berkas rekam medis kasus persalinan dari 115 populasi.
Hasil: persentase kelengkapan diagnosis dan ketepatan kode persalinan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul dengan kelengkapan 100% dari 49 berkas rekam medis persalinan normal dan kelengkapan didapat sebanyak 77% dari 48 berkas persalinan dengan tindakan, untuk seluruh outcome delivery kelengkapan sudah 100% dari 97 berkas rekam medis. Pemberian kode yang dikode dijumpai sebanyak 258 (86%) dari total 301 kode yang ada. Dari 301 kode yang ada ketepatan diperoleh sebanyak 172 (57%) sedangkan ketidaktepatan sebanyak 80 (27%) dan tidak dapat dinilai 49 (16%).
Kesimpulan: kelengkapan persalinan normal sudah baik sedangkan untuk persalinan dengan tindakan masih terdapat ketidaklengkapan khususnya ditemukan tidak adanya penyulit persalinan yang digunakan sebagai indikasi mengapa dilakukannya persalinan dengan cara tindakan dan untuk pemberian kode sebaiknya petugas pengkoder melihat dari semua lembar yang ada pada berkas rekam medis kasus persalinan, dan apabila kesulitan dalam memberikan kode untuk diagnosis penyulit di mana di dalam satu berkas dilakukan dengan rawat bersama oleh dokter, sebaiknya di tanyakan secara jelas ke dokter yang merawat pasien dan dokter yang menandatangani berkas pasien. Untuk ketepatan
kode sebaiknya dibentuk tim audit coding di mana tim ini digunakan untuk mereview atau mengevaluasi kode yang dipilih oleh petugas koder.