Hubungan Antara Perilaku Berisiko Dengan Sikap Terhadap Metode Pencegahan HIV Terbaru Pada Mahasiswa Perawat Di Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Latar Belakang : Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mempengaruhi sistem imun sesorang dan dapat merusak atau melemahkan kekuatan diri seseorang untuk mencegah penyakit. Angka kumulatif kasus HIV tahun 2022 di Indonesia masih terbilang tinggi yaitu 329.581 kasus, sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS yang tercatat hingga Maret 2022 berkisar 137.397 kasus. Mahasiswa perawat sebagai calon tenaga kesehatan di massa yang akan datang berperan penting dalam pelayanan kesehatan primer sehingga perlu
memiliki perilaku dan sikap terhadap HIV yang baik.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku berisiko dengan sikap terhadap metode pencegahan HIV terbaru pada mahasiswa perawat di Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian kuantitatif dengan desain korelatif dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel minimal 68 responden. Penelitian ini dilakukan di Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta pada bulan Juni 2023. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner Safe-Sex Behaviour dan Kuesioner Sikap Terhadap Metode Pencegahan HIV Terbaru yang telah valid dan reliabel.
Analisa data menggunakan uji statistik deskriptif dan uji chi-square.
Hasil : Perilaku berisiko mahasiswa perawat masuk dalam kategori baik dengan hasil dari 100 responden terdapat 60 (60%) mahasiswa memiliki perilaku safe-sex baik, dan sikap terhadap metode pencegahan HIV terbaru pada mahasiswa masuk
dalam kategori sedang dengan hasil 69 (69,0%) mahasiswa memiliki sikap pencegahan sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku berisiko dengan sikap terhadap metode pencegahan HIV terbaru yaitu (p=0,005 , r= -0,319) artinya semakin tinggi perilaku berisiko mahasiswa, maka semakin menurun sikap terhadap metode pencegahan HIV terbaru pada mahasiswa.
Kesimpulan : Sikap mahasiswa perawat terhadap metode pencegahan HIV terbaru sebagai calon perawat perlu ditingkatkan, karena sebagai perawat berperan penting dalam pelayanan kesehatan primer dan menjadi komponen penting dalam sistem layanan kesehatan di masa yang akan datang dan akan sering menghadapi atau bertemu langsung dengan kasus HIV.