PENGARUH WAKTU SIMPAN WHOLE BLOOD TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DI UTD PMI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2022

Latar Belakang : Transfusi darah ialah suatu proses memberikan darah dalam
volume tertentu ke individu lain secara sukarela. Pelayanan dalam transfusi darah
termasuk pelayanan kesehatan yang merencanakan, mengarahkan, melestarikan
pendonor darah, menyediakan darah, dan mendistribusikan darah untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan pasien. Kendala yang sering
terjadi yaitu produk darah yang diberikan pada pasien tidak selalu darah segar
melainkan darah yang disimpan pada bloodbank, sehingga kualitas darah perlu
dijaga untuk dapat memberikan manfaat secara optimal untuk pasien.
Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh waktu simpan whole blood terhadap
kadar hemoglobin di UTD PMI Kabupaten Bantul Tahun 2022.
Metode Penelitian : Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan data secara primer. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel
kantong darah whole blood yang sudah lulus uji saring IMLTD. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan SPSS yaitu distribusi frekuensi dan disajikan dalam
bentuk kurva.
Hasil : Whole blood berada dalam bloodbank selama 14 hari dengan suhu simpan
berkisar 4℃ sampai 6,5℃. Kadar hemoglobin terendah hari ke-0 adalah 11,2 gr/dl
dan tertinggi adalah 14,4 gr/dl. Kadar hemoglobin mengalami peningkatan pada
hari ke-tiga, ke-enam, ke-sepuluh, dan ke-empatbelas setelah disimpan. Kadar
hemoglobin terendah setelah hari ke-14 adalah 13 gr/dl dan tertinggi mencapai 18,7
gr/dl.