Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Maag Masyarakat Padukuhan Cokrogaten Desa Bimomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman

Latar belakang: Gastritis atau biasa disebut dengan maag merupakan suatu
penyakit peradangan mukosa lambung yang bersifat akut atau kronik. Swamedikasi
merupakan upaya yang dilakukan oleh orang awam untuk mengatasi penyakit atau
gejala ringan penyakit yang dialami sendiri dengan pengetahuan dan persepsi
sendiri tanpa bantuan medis. Tingkat pengetahuan berperan penting dalam
pelaksanaan swamedikasi, agar pelaksanaan swamedikasi mendapatkan hasil yang
maksimal dan sesuai antara pengobatan dan gejala yang dialami oleh pasien.
Perilaku dibentuk dari pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi maag pada masyarakat di
Padukuhan Cokrogaten, Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Sleman.
Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2021.
Metode penelitian ini menggunakan jenis survei analitik dengan rancangan
penelitian cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik sampling purposive. Sampel yang digunakan sebanyak 88 responden.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63 responden (71,6%)
berpengetahuan baik dan 25 responden (28,4%) berpengetahuan kurang baik.
Perilaku swamedikasi maag menunjukkan bahwa bahwa 63 responden (71,6%)
berperilaku kurang baik dan 25 responden (28,4%) berperilaku baik.
Kesimpulan: Analisis data menggunakan uji korelasi Chi Square diperoleh nilai
signifikansi yaitu sebesar 0,129 Asymp.Sig (2-sided) ≥ 0,05 yang menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku swamedikasi
maag pada masyarakat di Padukuhan Cokrogaten, Desa Bimomartani, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Sleman.