OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) DENGAN KOMBINASI PEMANIS SAKARIN DAN ASPARTAM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Latar Belakang: Tablet hisap merupakan salah satu produk yang disukai oleh
masyarakat karena mempunyai kelebihan dibandingkan tablet biasa. Hal ini yang
membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pembuatan tablet hisap
menggunakan ekstrak rimpang tembulawak yang di kombinasikan dengan
pemanis aspartam dan sakarin agar bisa menutupi rasa yang tidak menyenangkan.
Temulawak memiliki kandungan kimia yaitu kurkuminoid yang berfungsi sebagai
penambah nafsu makan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui proporsi bahan pemanis sakarin dan aspartam
dalam formula tablet hisap ekstrak temulawak yang menghasilkan formula
optimum dan mengetahui karakteristik fisik fisika kimia tablet hisap ekstrak
temulawak pada formula optimum menggunakan simplex lattice design.
Metode Penelitian: Metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, untuk
optimasi formula tablet hisap menggunakan metode simplex lattice design dengan
8 formula berdasarkan variasi aspartam dan sakarin. Tablet hisap rimpang
temulawak yang menghasilkan formula optimum diuji dengan uji T-test one
sample antara hasil prediksi metode simplex lattice design software design expert
versi 7.
Hasil Penelitian: Tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0.05) observasi dari
semua respon yaitu (tanggap rasa, waktu larut, kerapuhan dan kekerasan) antara
hasil tablet hisap yang diprediksi menggunakan SLD dengan hasil observasi.
Interaksi antara dua komponen asparatam dan sakarin mempengaruhi karakteristik
tablet hisap seperti tanggap rasa, waktu larut, kerapuhan dan kekerasan
Kesimpulan: Pada kombinasi pemanis sakarin dan aspartam pembuatan tablet
hisap temulawak didapatkan formula optimum yaitu (38,927:61,073) dan
karakteristik fisik tablet hisap temulawak menggunakan simplex lattice design
diperoleh tablet hisap yang optimum dilihat dari tanggap rasa, waktu larut,
kekerasan dan kerapuhan.