Omegared Yohanis Nababan, - and Ariesta Wibisono Anditya, - (2023) Restorative Justice Pada Korban Tindak Pidana Ujaran Kebencian Dalam Mengadapi Hujatan Nitizen. Masters thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Judul_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (425kB)
Abstrak_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (35kB)
BAB I_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (221kB)
BAB II_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Restricted to Registered users only
Download (193kB)
BAB III_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (115kB)
BAB IV_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (193kB)
BAB V_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (39kB)
Daftar Pustaka_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (116kB)
Lampiran_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Cek Plagiarisme_192302022_Omegared Yohanis Nababan_Hukum.pdf
Download (33kB)
Abstract
Ujaran kebencian di media sosial telah menjadi fenomena yang semakin menonjol dalam era digital. Fenomena ini sering kali menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada korban yang menjadi sasaran hujatan dan kebencian. Dalam menghadapi hujatan netizen, korban tindak pidana ujaran kebencian seringkali merasa terasingkan dan merugi, sehingga mempengaruhi kualitas hidup mereka secara psikologis dan sosial.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan studi kasus terhadap korban tindak pidana ujaran kebencian yang telah mengalami hujatan netizen melalui media sosial. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam dengan korban yang terlibat dalam kasus-kasus ujaran kebencian, serta analisis terhadap dokumen dan kasus yang relevan. Pendekatan Restorative Justice diterapkan melalui proses mediasi antara korban dan pelaku ujaran kebencian, dengan pendampingan dari pihak mediator yang netral dan terlatih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Restorative Justice memberikan manfaat yang signifikan bagi korban tindak pidana ujaran kebencian. Selain itu, penerapan restorative justice juga membawa kesadaran dan pemahaman
bagi pelaku tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh ujaran kebencian mereka, sehingga mendorong mereka untuk mengubah sikap dan perilaku di masa mendatang.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa restorative justice merupakan pendekatan yang potensial dalam penanganan tindak pidana ujaran kebencian di media sosial. Dengan melibatkan korban secara aktif dalam proses rekonsiliasi, restorative justice memberikan kesempatan bagi korban untuk mendapatkan
pemulihan yang bermakna dan berkontribusi pada pembangunan sistem peradilan pidana Indonesia yang lebih adil dan responsif terhadap kebutuhan korban tindak pidana ujaran kebencian.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts, Social Sciences, and Economy > School of Law |
Depositing User: | Mrs Tiara DP |
Date Deposited: | 06 Jun 2024 02:48 |
Last Modified: | 06 Jun 2024 02:48 |
URI: | https:///id/eprint/2830 |