HUBUNGAN STATUS EKONOMI DENGAN RISIKO TERJADINYA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI SOROGENEN RW 9 SOROSUTAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA

Latar Belakang : Berdasarkan data tahunan Indonesia dari Komnas perlindungan perempuan tahun 2015 mencatat bahwa tindakan kekerasan pada perempuan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satunya yang menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga adalah faktor ekonomi. Karena desakan ekonomi, menyebabkan kebutuhan hidup semakin hari semakin besar, maka pelaku yang merupakan kepala rumah tangga menjadi hilang akal. Mereka melampiaskan dengan melakukan kekerasan terhadap orang-orang yang berada di dalam lingkungan rumah tangganya.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan status ekonomi dengan resiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Metode Penelitian : Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik sample random sampling sebanyak 57 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian
dianalisis dengan uji Sommers.
Hasil Penelitian : Status ekonomi di Sorogenen RW 9 Sorosutan Umbulharjo Kota Yogyakarta sebagian besar adalah ekonomi sedang sebanyak 30 orang (52,6%). Risiko terjadinya kekerasan dalam keluarga di Sorogenen RW 9 Sorosutan Umbulharjo Kota Yogyakarta sebagian besar adalah risiko kekerasan dalam rumah tangga sedang yaitu sebanyak 44 orang (77,2%). Hasil uji Sommers diperoleh nilai p sebesar 0,001 dengan koefisien korelasi 0,352.
Kesimpulan : Ada hubungan antara status ekonomi rumah tangga dengan risiko terjadinya kekerasan rumah tangga dengan keeratan hubungan lemah.