GAMBARAN DISTRESS PSIKOLOGIS PASIEN YANG MENJALANI KEMOTERAPI KANKER PAYUDARA DI RSPAU DR. SUHARDI HARDJOLUKITO

Latar Belakang: Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang mengancam kesehatan manusia baik secara fisik maupun psikologis. Wanita yang yang menjalani pengobatan kemoterapi kanker payudara akan mengalami
goncangan psiklogis yang berdampak pada stress yang negatif (distress psikologis). Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan wawancara 3 pasien di RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, didapatkan bahwa 2 pasien mengatakan merasakan cemas, takut akan kematian, khawatir akan kondisi fisik, keluarga dan
tindakan di rumah sakit.
Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi gambaran distress psikologis pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Metode Penelitian: Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. pasien yang menjalani kemoterapi kanker payudara di RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito di tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dengan convenience sampling didapatkan sampel sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis relative risk.
Hasil Penelitian: Gejala distress psikologis pasien yang menjalani kemoterapi kanker payudara meliputi gejala mudah marah kategori cukup banyak (40%), merasa khawatir dengan kategori cukup banyak (40%), merasa tertekan kategori sedikit (50%) pasien, merasa gugup kategori cukup banyak (53,3%), tidak pernah memiliki harapan terhadap masa depan (60%), merasa tegang kategori cukup banyak (46,7%) dan merasa cemas dengan kategori cukup banyak (60%). Sebagian besar responden mengalami distress psikologis (86,7%). Karakteristik responden yang beresiko menyebabkan distress psikologi meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan, stadium kanker, terapi yang pernah diterima, dan waktu
saat diagnosis kanker payudara dengan nilai relative risk >1.
Kesimpulan: sebagian besar responden mengalami distress psikologis. Karakteristik responden yang beresiko menyebabkan distress psikologi meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan, stadium kanker, terapi yang pernah diterima, dan waktu saat diagnosis kanker payudara.