HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN DI LINGKUNGAN KERJA PENGRAJIN BATIK DUSUN SEMBUNGAN, GULUREJO, LENDAH, KULON PROGO

Latar Belakang : Batik adalah salah satu kekayaan seni dari Indonesia yang menggunakan teknik perintang warna dimana lilin dijadikan alat untuk menggambar desain di atas permukaan kain. Pengrajin batik menjadi salah satu pekerja yang menggunakan bahan kimia untuk proses membatik seperti lilin dan zat pewarna, sehingga pengrajin batik tersebut sering terpapar oleh zat kimia tersebut yang menimbulkan masalah kulit. Untuk itu, perilaku cuci tangan menjadi salah satu tindakan pencegahan masalah pada kulit dan pencernaan
pengrajin batik.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku cuci tangan di lingkungan kerja pengrajin batik Dusun Sembungan,Gulurejo, Lendah, Kulon Progo.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantatif dengan desain penelitian correlative design study dan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yang berjumlah 30 responden. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Gamma dengan tingkat kemaknaan p<0,005.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan tentang cuci tangan tinggi sebanyak 21 responden (70%) dan sebagian besar perilaku cuci tangan baik sebanyak 16 responden (53,3%). Hasil uji statistik didapatkan p-value sebesar 0,016 < 0,05 dengan koefisien korelasi 0,674 yang mempunyai makna hubungan kuat.
Kesimpulan : terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilku cuic tangan di lingkungan kerja pengrajin batik di Dusun Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo