Gambaran Reaksi Donor Selama Donasi Di UDD PMI Kabupaten Banyumas 2021

Latar Belakang: Pelayanan transfusi darah merupakan upaya pelayanan keshatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial, darah dilarang diperjual belikan dengan dalih apapun. Donor darah memiliki beberapa efek samping oleh karena itu masyarakat harus mengetahui manfaat dan syarat yang harus dipatuhi sebelum melakukan donor darah. Reaksi donor berdampak paling negatif pada tingkat pengambilan atau retensi donor, reaksi kecil atau penundaan sementara membuat
individu enggan mendonorkan darah lagi, pencatatan reaksi donor darah adalah metode yang efektif untuk menilai reaksi yang memprediksi donor tidak kembali dan oleh karena itu dapat menjadi tambahan yang berguna bagi penelitian di masa
depaan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan retensi donor.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui angka kejadian reaksi donor yang terjadi selama donasi pada pendonor darah di UDD PMI kabupaten Banyumas Tahun 2021.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya
tentang suatu variabel.
Hasil: Pada penelitian ini terdapat hasil reaksi donor yang tergolong masih rendah dengan demikian disarankan kepada PMI Kabupaten Banyumas melakukan edukasi terhadap para pendonor sehingga mampu menekan angka kejadian reaksi donor.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian Gambaran Reaksi Donor Di PMI Kabupaten Banyumas Tahun 2021 dapat disimpulkan, bahwa: Angka reaksi selama donor pada tahun 2021 paling banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki (66%), Angka reaksi selama donor pada tahun 2021 paling banyak ditemukan pada
pendonor kedua kali sampai kelima kli yaitu (58%), Angka reaksi selama donor pada tahun 2021 paling banyak di temukan jenis reaksi hematoma (70%), Angka reaksi donor pada tahun 2021 paling banyak ditemukan pada usia 17-20 tahun (53,4%).