Evaluasi Penyimpanan Obat di Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo

Latar Belakang: Penyimpanan obat adalah salah satu dari pengelolaan sediaan farmasi. Permasalahan terkait penyimpanan obat yang sering terjadi di puskesmas adalah memiliki ruang penyimpanan obat dan proses penyimpanan obat yang kurang baik. Dampak dari penyimpanan yang tidak sesuai akan terlihat pada kecocokan obat dengan kartu stok, tingkat ketersediaan obat, obat kadaluwarsa, stok mati, nilai TOR (Turn Over Ratio) serta stok obat akhir yang membuat naiknya kerugian yang akan didapatkan puskesmas terhadap pengelolaan obat yang kurang baik khususnya dalam hal penyimpanan obat yang belum sesuai.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi kesesuaian penyimpanan obat serta mengetahui evaluasi efisiensi penyimpanan obat di Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional untuk memperoleh informasi terperinci mengenai kesesuaian dan efisiensi penyimpanan obat di puskesmas. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer berupa data pengamatan observasi, data obat tahun 2021 dan data obat tahun 2022 serta wawancara sebagai pendukung.
Hasil Penelitian: Hasil observasi kesesuaian penyimpanan obat di Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo yaitu pada ruang penyimpanan obat sebesar 85,7% dan proses penyimpanan obat sebesar 92,3%. Hasil persentase evaluasi penyimpanan obat di gudang farmasi Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo yaitu kecocokan obat dengan kartu stok 100%, tingkat ketersediaan obat 14 bulan, TOR 4,99 kali, stok mati obat 7,98% , kadaluwarsa 5,20%, stok akhir 18,34%.
Kesimpulan: Pada evaluasi kesesuaian penyimpanan obat di Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo cukup sesuai dengan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 dan Petunjuk Teknik Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Tahun 2019. Pada evaluasi efisiensi penyimpanan obat di gudang farmasi untuk kecocokan obat dengan kartu stok dan tingkat ketersediaan obat sudah sesuai dengan standar, dan untuk nilai TOR, stok mati obat, obat kadaluwarsa belum sesuai dengan standar.