Hubungan Rasionalitas Dosis Antibiotik Empiris Dengan Luaran Klinik Pada Pasien Ulkus Diabetik Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta

Latar Belakang: Jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) merupakan salah satu jahe yang paling umum digunakan karena kandungan senyawa metabolit yang terdapat pada jahe merah dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan memiliki efek sebagai antibakteri.
Tujuan Penelitian: Mengetahui aktivitas infusa dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) terhadap penghambatan pertumbuhan Streptococcus mutans yang dilihat dari diameter zona hambatnya.
Metode Penelitian: Rimpang jahe merah diekstraksi menggunakan metode infusa dan akuades sebagai pelarutnya dengan suhu 90℃ selama 15 menit. Ekstrak cair yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia dan dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan kertas cakram dengan variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Chlorhexidine 0,2% sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan One Way ANOVA dan Post Hoc. Berdasarkan hasil uji statistik penelitian uji aktivitas antibakteri infusa rimpang jahe merah terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175, dapat disimpulkaan bahwa infusa rimpang jahe merah memiliki efek antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Hasil Penelitian: Hasil dari skrining fitokimia yang dilakukan infusa rimpang jahe merah mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, dan terpenoid. Hasil dari uji aktivitas antibakteri terlihat zona bening terkecil pada konsentrasi 10% dengan rata-rata diameter 6,3 mm dan yang terbesar pada konsentrasi 50% dengan rata-rata diameter 8,3 mm.
Kesimpulan: Pada konsentrasi terkecil 10% sampai konsentrasi terbesar 50% infusa rimpang jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.