UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KUNYIT HITAM (Curcuma caesia) DENGAN METODE ABTS (2,2-azinobis-3-Ethylbenzothiazoline-6-Sulfonic Acid)

Latar Belakang: Kunyit hitam berpotensi sebagai antioksidan yang mengandung senyawa fitokimia lebih tinggi dibandingkan dengan spesies curcuma lainya. Pada penelitian sebelumnya ekstrak rimpang kunyit hitam memiliki kandungan senyawa fitokimia yang paling tinggi ada pada kadar flavonoidnya apabila dibandingkan dengan kadar senyawa tanin dan senyawa alkaloidnya.
Tujuan Penelitian: Mengetahui nilai IC50 (inhibition concentration) menggunakan metode ABTS (2,2-azinobis-3-Ethylbenzothiazoline-6- Sulfonic Acid) pada ekstrak metanol kunyit hitam (Curcuma caesia).
Metode Penelitian: Kunyit hitam diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak akan diuji kualitatif untuk flavonoid, fenolik, dan tanin. Kemudian dilanjutkan uji kuantitatif penentuan kadar total flavonoid dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS.
Hasil Penelitian: Uji kualitatif ekstrak metanol kunyit hitam memberikan hasil positif flavonoid, fenolik, dan tanin. Kadar total flavonoid dalam ekstrak metanol kunyit hitam sebesar 10,326 ± 0,074 mgEQ/g ekstrak dengan IC50 sebesar 88,581 ± 3,376 ppm.
Kesimpulan: Kunyit hitam memiliki aktivitas antioksidan kuat.