Pengaruh Cara Pengeringan Daun Kupu-kupu (Bauhinia purpurea L) Terhadap Peredaman Radikal Bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)

Latar Belakang: Tanaman daun kupu-kupu memiliki daun yang menyerupai kupu- kupu, selain itu daunnya rimbun, dan cukup sering berbunga. di Indonesia tanaman ini belum banyak dieksplorasi dan digunakan oleh masyarakat, karena masih banyak yang belum menyadari manfaatnya. Daun kupu-kupu diketahui mengandung senyawa flavonoid. Kandungan senyawa tersebut memiliki peran dalam berbagai aktivitas farmakologi salah satunya sebagai antioksidan. Tinggi rendahnya aktivitas antioksidan dalam suatu tanaman dapat dipengaruhi oleh proses penanganan simplisia seperti proses pengeringan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh metode pengeringan daun kupu-kupu menggunakan Oven, sinar matahari langsung (SML) dan sinar matahari tidak langsung (SMTL) terhadap aktivitas peredaman radikal bebas DPPH yang dinyatakan dengan nilai IC50.
Metode Penelitian: Daun kupu-kupu dikeringkan dengan menggunakan tiga metode yang berbeda yaitu pengeringan Oven, SML dan SMTL. Daun kupu-kupu yang sudah kering diserbuk kemudian diektraksikan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas
peredaman radikal bebas DPPH menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis
Hasil Penelitian: Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH daun kupu-kupu dengan pengeringan Oven sebesar 148,199 µg/mL, SML diperoleh nilai IC50 sebesar 155,183 µg/mL, dan SMTL sebesar 136,804 µg/mL.
Kesimpulan: Metode pengeringan daun kupu-kupu mempengaruhi aktivitas peredaman radikal bebas DPPH dimana SMTL merupakan metode yang paling optimal.