Penerapan Intervensi “Range Of Motion (ROM)” Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Pada Ny “S” Di Wilayah Kerja Puskesmas Godean I

Latar Belakang : Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang timbulnya mendadak berlansung selama 24 jam atau lebih akibat gangguan peredaran darah di otak secara global. Dampak dari penyakit stroke antara lain hemiparse (kelemahan) dan hemiplegia (Kelumpuhan) menjadi bentuk defisit motorik.Salah satu penatalaksanaan non farmakologi yang dapat dilakukan pada pasien stroke non hemoragik adalah ROM.
Tujuan : Mengetahui penerapan Intervensi Range of Motion (ROM) pada pasien dengan Stroke Non Hemoragik dalam peningkatan kekuatan otot.
Metode : Studi kasus ini menggunkan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan pada pasien Stroke Non Hemoragik (SNH). Pemberian intervensi latihan Range of Motion (ROM) diberikan selama 3 hari dengan frekuensi 1 kali dalam sehari yaitu pagi hari, selama 10-15 menit menggunakan
kriteria inklusi penderita Stroke non hemoragik (SNH). Melakukan latihan ROM sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil : Hasil dari kekuatan otot sebelum dilakukan Range of Motion (ROM) yakni kekuatan otot 5/4 4/5 dengan keluhan terasa kaku dan nyeri kemudian setelah dilakukan latihan ROM didapatkan kekuatan otot 5/4 4/5 dengan keluhan berkurangnya nyeri dan kaku.
Kesimpulan : Terdapat peningkatan kekuatan otot pada pasien Stroke Non Hemoragik (SNH) Ny.S di Puskesmas Godean 1.