Kajian Kesesuaian Penggunaan Dosis Antibiotik Pada Pasien Ulkus Diabetik

Latar Belakang: Penggunaan dosis antibiotik yang tidak sesuai dapat
menyebabkan resistensi antibiotik. Kesesuaian dosis antibiotik menjadi perhatian
lebih untuk mengoptimalkan pengobatan pasien. Dosis antibiotik yang sesuai pada
pasien infeksi ulkus diabetik akan memberikan hasil terapi yang lebih baik,
mengurangi angka resistensi antibiotik, kejadian amputasi, meningkatkan kualitas
hidup pasien dan menurunkan tingkat kematian.
Tujuan Penelitian: Mengkaji kesesuaian pemberian dosis antibiotik pada pasien
infeksi ulkus diabetik.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional
deskriptif-analitik dengan desain cohort retrospektif pada pasien infeksi ulkus
diabetik di RSUD Kota Yogyakarta periode 1 Januari 2018 – 31 Desember 2020.
Kesesuaian pemberian dosis antibiotik disesuaikan dengan DIH Edisi 22. Data
penelitian diambil dari rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi yaitu
sebanyak 180 sampel. Data kemudian dianalisis secara deskriptif untuk
mengetahui karakteristik pasien (umur, jenis kelamin dan penyakit penyerta non
infeksi), serta karakteristik terapi antibiotik (pola penggunaan antibiotik, dosis,
dan durasi) yang disajikan dalam bentuk persentase, dan analisis bivariat Chisquare untuk mengetahui hubungan antara kesesuaian dosis antibiotik dengan
clinical outcome.
Hasil Penelitian: Karakteristik pasien yang mengalami ulkus diabetik didominasi
oleh pasien dengan umur 18-60 tahun (58,34%), jenis kelamin laki-laki (56,11%)
serta adanya penyakit penyerta non infeksi sebesar (76,11%). Kesesuaian dosis
antibiotik berdasarkan pedoman DIH Edisi 22 diperoleh hasil dengan dosis yang
sesuai sebesar (71,67%). Analisis Chi-square antara kesesuaian pemberian dosis
antibiotik dengan clinical outcome didapatkan nilai p=0,102.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kesesuaian pemberian dosis
antibiotik dengan clinical outcome pasien ulkus diabetik.