GAMBARAN STATUS GIZI PADA BALITA DI POSYANDU GLADIOL II WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK II SLEMAN YOGYAKARTA

Latar Belakang : Status gizi menjadi indikator ketiga dalam pembentukan derajat kesehatan anak Dwienda R, dkk (2015) Pemantauan Status Gizi kabupaten Sleman menunjukkan hasil 60 kasus atau sekitar 3,55% balita dengan status gizi buruk dengan jumlah keseluruhan balita sebanyak 18.919 balita. Wilayah kerja Puskesmas Ngaglik II yaitu Posyandu Gladiol II terdapat 40 balita dan 2 diantaranya mengalami gizi buruk (Profil Kesehatan Kabupaten Sleman, 2017). Beberapa faktor seperti kurangnya pendapatan ekonomi keluarga, rendahnya pendidikan orsagtua sehingga asupan gizi pada balita terganggu (WHO, 2011).
Tujuan : Untuk mengetahui gambaran status gizi balita di Posyandu Gladiol II wilayah kerja Pukesmas Ngaglik II Sleman, Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian metode deskriptif kuantitatif dengan metode observasional atau survey. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang terdaftar pada Posyandu Gladiol II wilayah kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman, Yogyakarta. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 balita. Metode sampel adalah total sampling.
Hasil : Hasil uji analisis, sebagian besar responden merupakan balita dengan status gizi baik (80%) berdasarkan BB/U, status gizi lebih (5%), status gizi kurang (10%) dan status gizi buruk (5%). Untuk status gizi berdasarkan TB/U normal (85%), pendek (15%), dan status gizi berdasarkan IMT normal (31%), kurus (9%).
Kesimpulan : Status gizi balita baik berdasarkan BB/U dan TB/U tetapi status gizi balita berdasarkan IMT sebagian besar kurus.