ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. Y UMUR 36 TAHUN MULTIPARA DI BPM SRI SUKENI SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN

Semua kehamilan pada umumnya beresiko tinggi, banyak faktor risiko ibu hamil dan salah satu faktor yang terpenting adalah usia. Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun lebih beresiko tinggi untuk hamil dibanding ibu hamil pada usia normal dan akan mengakibatkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit dan/ meninggal sebelum persalinan berlangsung. Untuk mengurangi resiko tinggi dengan cara memberikan asuhan berkesinambungan Continuity of Care (CoC)
Tujuan diberikannya asuhan berkesinambungan ini untuk memberikan asuhan kepada Ny. Y secara menyeluruh dari masa hamil, bersalin, nifas, dan BBL sesuai dengan standar asuhan dan menggunakan pendokumentasian SOAP dengan pendekatan managemen kebidanan.
Metode yang digunakan ialah asuhan berkesinambungan di BMP Sri Sukeni, asuhan diberikan saat ibu berkunjung ke tenaga kesehatan atau melakukan kunjungan rumah (Home Care).
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny.”Y” dari usia kehamilan 37 minggu kunjungan saat hamil dilakukan sebanyak 3 kali, kunjungan nifas dilakukan 3 kali, dan kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan.Proses persalinan dengan lama kala I 4 jam, kala II 15 menit dan berjalan dengan normal hingga bayi lahir, kala III 5 menit berjalan normal sampai dengan plasenta lahir, kemudian kala
IV berjalan 2 jam postpartum. Pada tanggal 12 Februari 2018 pukul 17.45 WIB bayi lahir normal jenis kelamin perempuan, menangis kuat, tonus otot baik, warna kulit kemerahan, BB 3400 gram, PB 50 47. Saat masa nifas ibu mengeluh ASI tidak
keluar, dari keluhan yang ada penulis memberikan asuhan komplementer berupa pijat oksitosin. Masa neonatus tidak ditemukan tanda bahaya maupun kelainan pada bayi. Asuhan kebidanan berkesinambungan yang telah diberikan pada Ny. berjalan dengan normal tanpa ada penyulit apapun, masa neonatus berjalan normal tanpa ada penyulit atau tanda bahaya pada bayi, dan untuk masa nifas NyY pada hari ke 3 post partum ditemukan bahwa ASI belom keluar, dari keluhan tersebut penulis memberikan asuhan komplementer yang sesuai yaitu pijat oksitosin. Dan pada hari ke 11 post partum ditemukan bahwa ibu mengetakan putting susu lecet maka penulis memberikan asuhan yaitu teknik menyusui yang benar.