ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. I UMUR 22 TAHUN MULTIPARA DI BPM SRI ESTHINI KULON PROGO

Latar Belakang: angka kematian ibu dan bayi merupakan indikator dalam menilai kesehatan suatu bangsa. Penyebab tidak langsung angka kematian ibu yaitu anemia yang dapat mengakibatkan perdarahan. Anemia terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya ketidakpatuhan dalam mengonsumsi tablet Fe. Oleh karena itu maka perlu dilakukan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny.I multipara di PMB Sri Esthini Kulon Progo.
Tujuan: memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan dan melakukan dokumentasi SOAP pada Ny.I multipara di PMB Sri Esthini Kulon Progo.
Metode: metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan jenis penelitian studi penelaahan kasus (case study).
Hasil: asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.I berlangsung ± 8 minggu dari kehamilan 35 minggu 1 hari, bersalin, BBL, neonatus, dan nifas. Frekuensi kunjungan hamil 4 kali, persalinan 1 kali, neonatus 3 kali, dan nifas 2 kali. Kunjungan pertama kehamilan ditemukan bahwa Ny.I mengalami anemia sedang (8,6 gr%) sehingga dilakukan konseling dan pembeian tablet Fe 2x1 dan pada kunjungan ketiga kadar Hb Ny.I sudah kembali normal (11,6 gr%). Persalinan Ny.I berlangsung normal di RSUD Wates dengan kala I 25 menit, kala II 5 menit, kala III 5 menit, dan kala IV 2 jam. Tanggal 26 Februari 2018 pukul 23.45 WIB lahir bayi laki-laki, menangis kuat, warna kemerahan, tonus otot aktif, BB 2935 gram, PB 48 cm. Masa nifas Ny.I berlangsung normal dengan asuhan komplementer pijat oksitosin. Ny.I berencana menggunakan alat kontrasepsi implan. Asuhan kebidanan neonatus tidak ditemukan masalah maupun kesenjangan antara teori dan fakta, asuhan komplementer yang diberikan yaitu
pijat bayi.
Kesimpulan: Asuhan kebidanan berkesinambungan yang telah dilakukan pada Ny.I saat hamil dengan masalah anemia sedang, sedangkan saat bersalin, neonatus, dan nifas dalam batas normal. Diharapkan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan tetap mempertahankan kualitas yang ada,
serta dapat menambah asuhan komplementer sehingga menjadi daya tarik klien.