GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOSARI II GUNUNGKIDUL

Latar Belakang : ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif merupakan pemberian ASI tanpa ada tambahan minuman atau makanan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Menter ikesehatan melalui Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004 pada tanggal 7 April 2004 menetapkan perpanjangan pemberian ASI Eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan. Meskipun ASI mempunyai khasiat yang cukup besar, namun tidak semua ibu mau memberikan ASI Selama 6 bulan. Sentra laktasi Indonesia mencatat bahwa berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia 2002-2003, hanya 15% ibu yang memberikan ASI Eksklusif selama 5 bulan, di Indonesia kebanyakan para ibu-ibu memberikan ASI Eksklusif hanya 2 bulan.
Tujuan : Mengetahui karakteristik ibu yang mengalami kegagalan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari II, Gunungkidul.
Metode penelitian: Desain penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Dengan jumlah sampel sebanyak 27 orang dan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan karakteristik ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari II Gunungkidul mayoritas usia 20-30 tahun sebanyak 22 orang (81,5%), minoritas usia >35 tahun sebanyak 5 orang (18,5%) serta paritas mayoritas ibu yang multipara sebanyak 20 orang (74,1%), minoritas primipara sebanyak 7 orang (25,9%), berdasarkan tingkat pendidikan ibu mayoritas ibu berpendidikan SMA sebanyak 16 orang (59,3%) dan minoritas ibu berpendidikan SD sebanyak 2 orang (7,2%), berdasarkan pekerjaan ibu mayoritas ibu yang tidak bekerja sebanyak 16 orang (59,3%) dan minoritas ibu bekerja sebanyak 11 orang (40,7%).