Nevyana Mila Maratika Mukau, - and Agus Warseno, - (2022) GAMBARAN GANGGUAN FUNGSI PENDENGARAN AKIBAT BISING PADA PENERBANG PESAWAT LATIH LANJUT KT-1B WONGBEE TNI AU DI LANUD ADISUTJIPTO YOGYAKARTA. Masters thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Judul_182201002_Nevyana Mila Marataika Mukau_Keperawatan.pdf
Download (560kB)
Abstrak_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Download (131kB)
Bab 1_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukaua_Keperawatan.pdf
Download (135kB)
Bab 2_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (352kB)
Bab 3_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Download (179kB)
Bab 4_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Download (202kB)
Bab 5_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Download (120kB)
Daftar Pustaka_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Download (137kB)
Lampiran_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Plagiarisme_182201002_Nevyana Mila Maratika Mukau_Keperawatan.pdf
Download (193kB)
Abstract
Latar Belakang: Penerbang pesawat militer yang terpapar bising terus-menerus
dengan intensitas berlebih dalam waktu cukup lama akan menyebabkan terjadinya
gangguan pada organ pendengarannya yang bersifat sensorineural (NIHL).
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran fungsi gangguan pendengaran
akibat bising pada penerbang pesawat latih lanjut KT-1B Wongbee TNI AU di
Lanud Adisutjipto Yogyakarata.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling,
sebanyak 30 penerbang pesawat militer KT-1B di Skadik 102 Lanud Adisutjipto
Yogyakarta. Data didapatkan secara primer dan sekunder. Analisis statistik data
menggunakan univariat.
Hasil: Bising pesawat KT-1B didapatkan hasil 101,3-111,6 dBA. Penerbang
dengan pendengaran normal 93,3% dan yang mengalami gangguan 6,7% tuli
konduktif ringan dan tuli saraf ringan nada tinggi pada telinga kanannya serta
96,7% dengan pendengaran normal dan 3,3% mengalami NIHL sedang di telinga
bagian kirinya. Diketahui juga faktor risiko yang dapat menyebabkan NIHL yaitu
umur, jam terbang, lama kerja serta ketaatan pemakaian alat pelindung telinga.
Kesimpulan: Sebagian besar penerbang pesawat KT-1B Wongbee TNI AU di
Lanud Adisutjipto Yogyakarta, memiliki pendengaran normal dan sebagian kecil
mengalami gangguan pendengaran pada telinga kanan dan kirinya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | NIHL, Tingkat kebisingan pesawat, Penerbang militer, KT-1B Wongbee |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Erna Fitri Widayati |
Date Deposited: | 15 May 2023 16:23 |
Last Modified: | 22 May 2023 08:00 |
URI: | https:///id/eprint/1321 |