HUBUNGAN SELF DISCLOSURE DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

Latar Belakang: Angka kejadian stress tertinggi merupakan salah satu masalah yang
banyak dilaporkan di lingkup mahasiswa keperawatan. Kejadian stres juga sering
dihadapi mahasiswa tingkat akhir karena dituntut untuk menyelesaikan tugas akhir. Salah
satu cara untuk menghadapi stres yang dialami adalah dengan pengungkapkan diri (self
disclosure), yaitu dapat membantu mahasiswa dalam mengurangi beban, mendapatkan
umpan balik dan perspektif baru, serta memperoleh lebih banyak dukungan informasi dan
emosi.
Tujuan: Mengetahui hubungan self disclosure dengan tingkat stres pada mahasiswa
keperawatan yang sedang menyusun skripsi di Universitas Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
Metode: Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan Cross-sectional, sampel
diambil dengan teknik proportional total sampling sebanyak 110 responden dengan
kriteria inklusi mahasiswa aktif menyusun skripsi dan bersedia menjadi responden,
sedangkan kriteria ekslusinya mahasiswa yang memiliki riwayat gangguan psikiatri dan
penggunaan obat-obatan. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner self disclosure
yang berjumlah 41 pernyataan dan Student Nurse Stress Index (SNSI) yang berjumlah 18
pernyataan. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Kendal
Tau.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa memiliki self disclosure
sedang (40,9%). Tingkat stress mahasiswa sebagian besar stress sedang (62,7%). Hasil
perhitungan statistik menggunakan uji Kendal Tau diperoleh nilai p-value 0,001 (p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara self disclosure dengan tingkat stres pada
mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi di Universitas Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta dengan koefisien korelasi sebesar -0,214, mengindikasikan semakin
tinggi self disclosure maka semakin rendah level stress mahasiswa.