Gambaran Pola Komunikasi Keluarga Pada Lansia Demensia Di Wilayah Kerja Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta

Latar Belakang: Jumlah lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan. Tahun 2015 jumlah lansia mengalami peningkatan sebesar 8,5% dan tahun 2016 meningkat 8,7%. Seseorang yang sudah memasuki usia lanjut banyak mengalami perubahan yaitu fisik, psikolgis dan psikososial. Perubahan tersebut akan
mengakibatkan beberapa masalah kesehatan salah satunya demensia. Demensia merupakan kondisi terjadinya kemunduran kongnitif yang belum diketahui pengobatannya, dengan adanya dukungan dari keluarga yaitu mengunakan pola komunikasi keluarga yang baik akan mengurangi tingkat demensia pada lansia.
Tujuan Penelitian: Diketahui gambaran pola komunikasi keluarga pada lansia demensia di Wilayah Kerja Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 37 lansia, data diambil dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan analisa univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase tiap variabel yang diteliti.
Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini menunjukan jenis kelamin terbanyak perempuan 59,5%, usia 60-74 tahun 62%, pendidikan SD 86,5%, bekerja 70,3% dan memiliki status perkawinan menikah yaitu 78%. Sedagkan 78,4% keluarga memiliki pola komunikasi fungsional dan 21,6% disfungsional.
Kesimpulan: Pola komunikasi keluarga pada lansia demensia di Wilayah Kerja Puskesmas Cagkrigan Sleman Yogyakarta menggunakan pola komunikasi fungsional sebanyak 78,4% sedangkan disfungsional lebih sedikit yaitu 21,6%.