Hubungan Tingkat Depresi Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia Di Wilayah Binaan Puskesmas Cangkringan Yogyakarta

Latar belakang: Pada tahun 2017 penderita depresi pada lansia di dunia mencapai 300 juta jiwa. Kejadian depresi dapat mengakibatkan gangguan tidur pada lansia sehingga menurunkan kualitas tidur lansia. Angka prevalensi gangguan tidur di Indonesia belum diketahui pasti, namun diprediksi sekitar 20% lansia di Indonesia mengalami gangguan tidur. Akibat menurunnya kualitas tidur bukan hanya mengganggu kesehatan fisik maupun psikis, akan tetapi juga dapat merusak memori dan kemampuan kognitif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas tidur pada lansia di Wilayah Binaan Puskesmas Cangkringan Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental, dengan rancangan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 38 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data yang digunakan untuk melihat hubungan kedua variabel adalah uji Spearman Rank.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada lansia di Wilayah Binaan Puskesmas Cangkringan Yogyakarta didapatkan tingkat depresi sebagian besar ringan (52,6%) dan kualitas tidur mayoritas buruk (57,9%). Nilai p-value dari uji Spearman Rank adalah 0,001 (<0,05) dan r-hitung sebesar 0.500 yang berarti ada hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas tidur pada lansia.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas tidur pada lansia di Wilayah Binaan Puskesmas Cangkringan Yogyakarta dengan tingkat keeratan sedang.