HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN MEKANISME KOPING PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS PANDAK 1 BANTUL

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang
disebabkan karena gangguan insulin atau sekresi insulin ditandai dengan peningkatan
kadar gula didalam darah. Dampak negativ yang ditimbulkan oleh DM yaitu terhadap
fisik dan psikologis, dampak psikologis penderita seperti kecemasan. Kecemasan
merupakan reaksi terhadap penyakit karena dirasakan sebagai ancaman. Mekanisme
koping merupakan cara yang dilakukan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang
terjadi.
Tujuan: Untuk mengetahui adakah hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme
koping pada penderita DM di puskesmas Pandak 1 Bantul Yogyakarta.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif non eksperimental dengan
pendekatan cross – sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik
simple random sampling dengan jumlah 42 responden. Data di ambil dengan
menggunakan data karakteristik demografi, kuesioner tingkat kecemasan, dan
kuesioner mekanisme koping. Analisis data yang digunakan adalah statistik somers’d
dan nilai Contingency Coefficient.
Hasil: Tingkat kecemasan ringan sebanyak (73,8 %), kecemasan sedang (16,7%),
kemasan berat (9,5%), mekanisme koping adaptif sebanyak (88,1%) dan mekanisme
koping maladaptif (11,9%). Hasil uji hipotesis dengan uji somers’d menunjukkan nilai
p = 0,032 atau nilai sig 0,000< 0,05 dengan hasil Contingency Coefficient sebesar
0,542.
Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan mekanisme koping pada
penderita DM di puskesmas Pandak 1 Bantul Yogyakarta dalam kategori sedang.