Gambaran Penerimaan Diri Laki-Laki Seks Laki-Laki (Lsl) Dengan Hiv/Aids Di Yayasan Victory Plus Yogyakarta

Latar Belakang: Penerimaan diri pada LSL dengan status HIV/AIDS merupakan
hal yang sangat penting untuk mencegah terjadi depresi dan ansietas, melepaskan
diri dari pikiran negatif dan meningkatkan kecerdasan emosi.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran penerimaan diri LSL di Yayasan Victory
Plus Yogyakarta.
Metode: Penelitian kuantitatif non eksperimen dengan jenis survey deskriptif dan
menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah LSL
dengan HIV/AIDS berjumlah 96 yang diambil dengan menggunakan purposive
sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner Uncoditional self
acceptance Questionnaire (USAQ) dan kuesioner data demografi. Analisis data
menggunakan analisis univariat.
Hasil: Karateristik responden berada pada usia rata-rata 30,92±7,748 tahun dan
100% responden berada pada usia produktif (15-49 tahun), mayoritas bekerja
disektor swasta (84,4%), tidak menikah (96,6%), beragama Islam (86,5%),
memiliki pendidikan terakhir SMA (72,9%) dan tinggal bersama dengan
keluargannya (44,8%). Gambaran penerimaan diri LSL secara umum sebagian
besar berada pada tinggi (52,1%).
Kesimpulan: Secara umum penerimaan diri LSL adalah tinggi (52,1%) dengan
gambaran rinci mayoritas LSL yang bekerja disektor swasta memiliki penerimaan
diri tinggi (42,7%). Mayoritas LSL dengan status belum menikah memiliki
penerimaan diri rendah (45,8%). Mayoritas LSL yang beragama Islam dan
memiliki background pendidikan SMA memiliki penerimaan diri yang tinggi
(44,8% dan 37,5%), sedangkan mayoritas LSL yang tinggal bersama dengan
keluarga memiliki penerimaan diri rendah (25%).