Gambaran Pola Makan Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Dusun Jarakan Kecamatan Kalasan Sleman Yogyakarta

Latar belakang : Lansia akan mengalami perubahan fungsi tubuh seperti
perubahan pada organ gastrointestinal, indra pengecapan dan penciuman.
Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap pola atau kebiasaan lansia dalam
mengonsumsi makanan pada lansia. Hal ini akan memengaruhi pola makan dan
berdampak pada tingkat kesehatan lansia seperti lansia yang mengkonsumsi tinggi
kolesterol cenderung berlebihan (daging ayam, telur ayam), tinggi natrium
(Garam, kecap, mie, telur) dan lemak (kacang tahan, santan).
Tujuan : Penelitian ini adalah mengidentifikasi Gambaran Pola Makan Lansia
dengan Hipertensi di Dusun Jarakan Kecamatan Kalasan Sleman Yogyakarta.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimen,desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode cross sectional.
Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling dan data dikumpulkan
melalui pengisian kuesioner food frequency questionnaire semi quantitative.
Populasi penelitian ini adalah pasien hipertensi di wilayah Dusun jarakan
sebanyak 37 orang. Sampel dari penelitian ini sebanyak 33 responden
Hasil : Hasil dari penelitian pola makan berdasarkan frekuensi mengkonsumsi
makanan pemicu hipertensi, mengkonsumsi kolesterol 33 responden (100%)
masuk kategori cukup, mengkonsumsi natrium 24 responden dalam kategori
cukup sedangkan 9 responden dalam kategori rendah, mengkonsumsi lemak
sebanyak 33 responden (100%) status dalam kategori cukup. Mengkonsumsi
makanan pencegah hipertensi 33 responden (100%) dalam kategori kurang.
Kesimpulan : Frekuensi jenis konsumsi makanan pemicu hipertensi Tinggi
kolesterol, tinggi natrium, tinggi lemak mayoritas Cukup 100% akan tetapi tinggi
Protein 27% rendah. Frekuensi lansia hipertensi yang mengkonsumsi makanan
pencegah hipertensi seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan kacang-kacangan
dalam kategori kurang 100%.