Tinjauan Efisiensi Pemakaian Tempat Tidur Selama Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan Grafik Barber Jhonson Tahun 2021 di RSUD Wates

Latar Belakang : Dunia kesehatan sedang dihadapi oleh sebuah kasus penyakit menular Covid -19, Covid-19 sudah ada selama dua tahun dan telah menyebar di seluruh dunia. Angka penyakit Covid-19 di Indonesia cukup tinggi. Tingginya angka Covid-19 membawa perubahan terhadap pelayanan rawat inap. pada pelayanan rawat inap untuk menjaga mutu dan kualitas pelayanan perlu diperhatikan efisiensi pemakaian tempat tidur. Untuk mengetahui efisiensi pemakaian tempat tidur diperlukan perhitungan parameter rawat inap.
Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau mengambarkan data yang diperoleh selama penelitian.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pemakaian tempat tidur selama masa pandemi Covid-19 berdasarkan Grafik Barber Johnson di RSUD Wates.
Hasil Penelitian : Perhitungan parameter BOR, AvLOS, TOI, BTO dan pembuatan Grafik Barber Johnson di RSUD Wates dilaksanakan secara komputerisasi. Berdasarkan perbandingan grafik Barber Johnson pertahun didapatkan hasil nilai
parameter BOR pada tahun 2019 yaitu 66.38%, AvLOS 2.99 hari, TOI 1,67 hari dan BTO 73,35 hari. Sedangkan pada tahun 2020 dan 2021 titik pertemuan keempat parameter menjahui daerah efisien, dengan nilai BOR pada tahun 2020 yaitu 25.24%, AvLOS 3.32 hari, TOI 10.35 hari dan BTO 26.37 kali. Pada tahun 2021 nilai BOR yaitu 27.15%, AvLOS 3.57 hari, TOI 10.05 hari, dan BTO 26.45 Kali.
Kesimpulan : Berdasarkan perbandingan grafik Barber Johnson pada tahun 2019, 2020 dan 2021 didapatkan hasil bahwa titik pertemuan keempat paramater BOR, AvLOS, TOI, dan BTO berada di luar daerah efisien. Pada tahun 2020 dan 2021 selama masa pandemi Covid-19 di RSUD Wates nilai BOR, AvLOS, TOI dan BTO
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya hal tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan menunrunnya jumlah pasien rawat inap.