Ketepatan Kode Diagnosis Kasus Persalinan Berdasarkan Kaidah Coding di RSU Queen Latifa Sleman Tahun 2021

Latar Belakang: Guna memudahkan rumah sakit dalam pelayanan pada penyajian informasi serta dalam penentuan biaya pelayanan kesehatan tentu ada peran penting dari ketepatan coding diagnosis yang diberikan oleh petugas coder. Dalam pengoden diagnosis di rumah sakit terkadang masih ada kode diagnosis yang tidak tepat. Di dalam ICD-10 untuk coding kasus persalinan pada rekam medis ibu harus terdapat kode maternal of care (O00-075), method of delivery (O80-O84) dan outcome of delivery (Z37.0-Z37.9). Di RSU Queen Latifa Sleman untuk kasus persalinan pada rekam medis ibu masih ditemukan kode diagnosis yang tidak tepat.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini untuk mengetahui persentase ketepatan dan faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosis kasus persalinan di RSU Queen Latifa Sleman tahun 2021.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Hasil Penelitian: Hasil ketepatan pengodean diagnosis dari 71 rekam medis ibu kode diagnosis maternal of care yaitu kosong atau tidak terisi 13 (18%), tepat sampai karakter ke-1 8 (11%), tepat sampai karakter ke-2 8 (11%), tepat sampai
karakter ke-3 11 (15%), dan tepat sampai karakter ke-4 31 (44%). Kode diagnosis method of delivery yaitu kosong atau tidak terisi 24 (34%), tepat sampai karakter ke-1 16 (23%), tepat sampai karakter ke-3 8 (11%), dan tepat sampai karakter ke- 4 23 (32%). Kode diagnosis outcome of delivery yaitu kosong atau tidak terisi 61 (86%) dan tepat sampai karakter ke-4 10 (14%). Faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosi karena kurang telitinya petugas coder, tenaga medis yang tidak menulis lengkap diagnosis, petugas coder yang tidak lengkap mengode, dan belum ada evaluasi pengodean pada rekam medis.
Kesimpulan: Ketepatan pengodean diagnosis kasus persalinan kurang tepat dibeberapa karakter serta masih terdapat kode pemeriksaan kehamilan pada rekam medis kasus persalinan. Penyebabnya karena kurang telitinya petugas coder, tenaga medis yang tidak menulis lengkap diagnosis, petugas coder yang tidak lengkap mengode, dan belum ada evaluasi pengodean pada rekam medis.