TINJAUAN PELAKSANAAN PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS INAKTIF DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL TAHUN 2022

Latar Belakang : Manajemen rekam medis salah satu ukuran kualitas layanan rumah sakit, dan rumah sakit memainkan peran penting dalam penyampaian perawatan kesehatan masyarakat di Indonesia dan negara-negara lain. Bukan hanya
layanan medis yang dianggap berkualitas tinggi; juga penyajian administrasi rumah sakit seperti pengelolaan rekam medis, yang dianggap sebagai salah satu faktor kualitas penyajian rumah sakit yang terbaik. Semakin banyak pasien yang datang berkunjung ke rumah sakit dapat mengakibatkan berkas rekam medis yang menumpuk. Dalam hal ini diperlukan penyusutan berkas rekam medis agar tidak terjadi penumpukan berkas rekam medisdi ruang penyimpanan. Rumah sakit Nur Hidayah masih tedapat masalah dalam penyusutan berkas rekam medis walaupun sudah ada SPO yang mengatur dalam melaksanakan kegiatan penyusutan
Tujuan Penelitian : Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran pelaksanaan pada kegiatan penyusutan berkas rekam medis di RS Nur Hidayah
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendeketan kualitatif. Metode pengumouan data dengan observasi dan wawancara.
Hasil Penelitian : Mengungkapkan bahwa kebijakan yang digunakan Permenkes 269 tahun 2008, dalam pelaksanaan penyusutan masih belum sesuai dengan SPO, SDM yang melakukan penyusutan hanya 1 orang dan berlatar pendidikan D3 rekam
medis, telah terdapat fasilitas ruangan untuk berkas rekam medis inaktif tetapi tidak terdapat rak berkas inaktif, Terdapat beberapa yaitu masker, raffia, bolpoin dan form, rumah sakit Nur Hidayah masih terdapat masalah dalam melaksanakan penyusutan yaitu petugas yang hanya 1 orang saja menyebabkan waktu penyusutan yang lama dan ruangan yang agak jauh dan kurang memadai untuk meletakkan berkas karena menumpuknya berkas dalam ruang penyimpanan inaktif.
Kesimpulan : Pelaksanaan penyusutan berkas rekam medis inaktif di rumah sakit Nur Hidayah Bantul masih belum sesuai dengan SPO, tidak tersedianya rak berkas rekam medis inaktif, ruangan berkas inaktif kurang memadai dan jarak agak jauh, dan lamanya waktu dalam melakukan penyusutan berkas rekam medis karena hanya ada 1 petugas yang melakukan penyusutan berkas rekam medis.