Hubungan Indikator Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Remaja Di Kelurahan Kalicacing Kota Salatiga Tahun 2020

Latar Belakang: Peningkatan tekanan darah (TD) berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Obesitas dapat ditentukan melalui pengukuran antropometri seperti rasio lingkar pinggang terhadap lingkar panggul (RLPP), lingkar pinggang terhadap tinggi badan (RLPTB), indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang (LiPi) dan baru-baru ini dikembangkan “A Body Shape Index” (ABSI).
Tujuan: Menganalisis hubungan indikator status gizi dengan TD pada remaja laki-laki dan perempuan.
Metode: Studi cross sectional di wilayah kerja Kelurahan Kalicacing Kota Salatiga pada 80 remaja usia 15-18 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Pengukuran antropometri meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang dan panggul dan TD. Data dianalisis dengan uji Pearson dan perhitungan rasio prevalensi untuk mengetahui besar risiko.
Hasil: Terdapat 56,2% remaja mengalami pre hipertensi. Gizi lebih berdasarkan IMT 26,2%. Resiko tinggi berdasarkan LiPi 5%, RLPP 15%, RLPTB 8,8% dan ABSI 27,5%. Terdapat hubungan signifikan antara beberapa indikator status gizi dengan TD, LiPi dengan TDS (p<0,05, 48±11,23). RLPP memiliki hubungan signifikan dengan TDD (p<0,05, 76,98±8,62). Tidak terdapat
hubungan antara ABSI dengan TDS dan TDD (p>0,05).
Simpulan: LiPi berhubungan dengan TDS. RLPP berhubungan dengan TDD. Tidak terdapat hubungan antara ABSI dengan TDS dan TDD.