HUBUNGAN KEHAMILAN REMAJA DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD WATES KULON PROGO

Latar Belakang : Kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) masih cukup tinggi di Yogyakarta peringkat ke lima nasional sebesar 8,7% dibanding provinsi lainya, di daerah Kulon Progo sebesar 6,69%. Ibu yang melahirkan termasuk usia remaja (<19 tahun)memiliki resiko melahirkan bayi dengan BBLR, hal ini dikarenakan remaja masih membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhannya. Sementara nutrisi tersebut harus dibagi dengan janin yang dikandungnya yang akan berakibat
kekurangan nutrisi untuk janin ketika janin itu lahir.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kehamilan remaja dengan kejadian berat bayi lahir rendah di RSUD Wates Kulon Progo.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan kuantitatif non experimental dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sempel 127 responden dari Januari 2018- Maret 2019, pengambilan data mengunakan kuesioner berupa lembar isian tentang kehamilan remaja, riwayat kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan yang di adopsi dari penelitian sebelumnya milik Pratika Wahyuhidayah tahun 2017 pengambilan data dilakukan di ruang rekam medis RSUD Wates Kulon Progo dengan jumlah sempel 127 responden . Uji statistic yang digunakan adalah uji gama
Hasil : Terdapat hubungan kehamilan remaja dengan kejadian berat bayi lahir rendah, dengan nilai signifikansi 0,005 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variable dan memiliki keeratan hubungan r= -0,657. Artinya semakin tinggi kehamilan remaja maka akan semakin tinggi pula kejadian berat bayi lahir rendah.
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara kehamilan remaja dengan kejadian berat bayi lahir rendah di RSUD Wates Kulon Progo.