ANALISIS DETERMINAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON II BANTUL YOGYAKARTA

Latar Belakang : Meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia membuat lansia mengalami ketergantungan pada pelayanan kesehatan dan mengalami penurunan baik dari segi fisik, psikis, dan sosialnya. Pemerintah Indonesia berupaya
membuat program yang dekat dengan masyarakat yaitu posyandu lansia, dimana program tersebut digunakan untuk memantau kesehatan lansia dan mendeteksi dini penyakit. Namun kegiatan posyandu tidak semua lansia aktif mengikuti posyandu karena berbagai faktor yang menyertai ketidakaktifan lansia.
Tujuan Penelitian : Mengetahui determinan keaktifan lansia dalam kunjungan lansia ke posyandu Kenanga I dusun Glugo.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain analitik kolerasi dan metode pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling didapatkan sebanyak 47 orang lansia. Analisa bivariat dengan uji gamma somer’s dan uji multivariat dengan uji regresi binary logistic.
Hasil Penelitian : Setelah dilakukan uji bivariat variabel tingkat pengetahuan nilai p-value 0,020 (p<0,05), variabel jarak/ akses nilai p-value 0,006 (p<0,05), variabel dukungan keluarga nilai p-value 0,019 (p<0,05), dan peran kader nilai
p-value 0,272 (p>0,05). Hasil uji regresi binary logistic didapatkan variabel jarak/ akses p-value 0,017, (C.I ; 0,04 - 0,73, OR 0,17).
Kesimpulan : Variabel yang berhubungan dengan keaktifan lansia adalah varibel tingkat pengetahuan, jarak/ akses, dan dukungan keluarga. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan keaktifan adalah variabel peran kader. Berdasarkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keaktifan lansia adalah variabel jarak/ akses.