HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI RSUD TIDAR MAGELANG

Latar Belakang : Menurut The National Board of Health and Welfare 2017 pada tahun 2016 terdapat 25.700 jiwa yang mengalami Infark Miokard Akut (IMA). Respon pertama yang dialami pasien tidak percaya, shock, depresi, stress, marah
dan mengalami perubahan psikologis seperti kecemasan. Untuk mengurangi kecemasan seseorang perlu adanya kemampuan untuk menerima suatu proses perubahan. Penerimaan itu akan menjadikan perubahan psikologis yang baik, sehingga penerimaan yang baik akan membuat perubahan pikiran positif.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan penerimaan diri dengan tingkat kecemasan pada pasien IMA di RSUD Tidar Magelang.
Metode Penelitian : Metode penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 25 pasien pasien Infark Miokard Akut di RSUD Tidar Magelang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistic Somers’d.
Hasil Penelitian : Karakteristik pasien infark miokard akut di RSUD Tidar Magelang sebagian besar berusia 46-55 tahun (44%), jenis kelamin laki-laki (72%), dan tingkat pendidikan SD (44%). Tingkat kecemasan pasien Infark Miokard Akut di RSUD Tidar Magelang sebagian besar adalah sedang sebanyak
11 orang (44%). Penerimaan diri pasien Infark Miokard Akut di RSUD Tidar Magelang sebagian besar kategori sedang sebanyak 14 orang (56%). Hasil uji Somers’d diperoleh nilai p=0,042 dengan koefisien korelasi 0,312.
Kesimpulan : Ada hubungan antara penerimaan diri dengan tingkat kecemasan pasien Infark Miokard Akut di RSUD Tidar Magelang dengan keeratan sedang.