GAMBARAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DENGAN KELUARGA BROKEN HOME DI KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Latar Belakang : Broken home merupakan ketidakharmonisan keluarga karena sering terjadi keributan serta perdebatan pendapat yang tidak ada penyelesaian dengan baik yang akan berdampak pada perceraian. Broken home berdampak buruk pada keluarga seperti memicu stres, cemas, dan depresi. Kondisi ini dapat membuat mereka mengalami perubahan secara fisik, psikologis, dan social pada anggota keluarga. Perilaku social pada remaja dapat berupa perilaku prososial dan antisosial.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran perilaku sosial remaja dengan keluarga broken home
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriftif. Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan 43 responden yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner perilaku sosial. Analisis statistik menggunakan frekuensi dan persentase.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran remaja berperilaku prososial yaitu 88,4 % dengan mayoritas perempuan 55,8 % pada usia 16-18 tahun 44,2 %. Sedangkan pada remaja dengan perilaku antisosial sebanyak 11,6 % dengan mayoritas laki-laki 7,0 %, pada usia 12-15 tahun 9,3%.
Kesimpulan : Mayoritas perilaku remaja dengan keluarga broken home Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta adalah perilaku prososial.