ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. S UMUR 38 TAHUN MULTIPARA DI PMB GENIT INDAH KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

Latar Belakang: Penyebab kematian ibu tahun 2017 di Kabupaten Bantul adalah perdarahan, Pre Eklamsi Berat (PEB), sepsis, hypertiroid, syok, dan infeksi paru. Upaya kementerian kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan penguatan pelayanan kesehatan, intervensi berbasis risiko kesehatan dan penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan (continuity of care). Asuhan berkesinambungan atau continuity of care bertujuan untuk melakukan pendekatan
manajemen kebidanan secara menyeluruh dan menurunkan angka kematian terutama pada ibu hamil dengan faktor risiko tinggi.
Tujuan: Memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny.S umur 38 tahun multipara di PMB Genit Indah sesuai dengan standar asuhan pelayanan kebidanan.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus.
Hasil: Asuhan kebidanan kehamilan dilakukan sebanyak 4 kali, dari anamnesa dan pemeriksaan didapatkan hasil bahwa Ny.S memiliki faktor risiko tinggi yaitu umur lebih dari 35 tahun (terlalu tua), mempunyai riwayat abortus pada kehamilan
sebelumnya, dan mengalami anemia ringan pada kehamilan saat ini. Asuhan komplementer yang diberikan pada masa kehamilan adalah sari kurma untuk meningkatkan kadar hemoglobin. Ny.S bersalin pada tanggal 21 April 2019. Kala I berlangsung selama 2 jam dan diberikan asuhan komplementer akupressur untuk mengurangi rasa nyeri akibat kontraksi, kala II berlangsung selama 15 menit, kala III berlangsung selama 5 menit, serta pemantauan kala IV berlangsung selama 2 jam. Bayi lahir lengkap pada pukul 19.45 WIB dengan BB: 3.550 gram dan PB: 50 cm. Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali dan diberikan asuhan komplementer pijat bayi untuk memberikan kenyamanan pada bayi Ny.S sehingga tidak rewel pada malam hari. Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 3 kali dan didapatkan masalah yaitu pengeluaran air susu ibu yang tidak lancar sehingga diberikan asuhan komplementer pijat oksitosin. Pada kunjungan nifas ke-3 Ny.S memilih menggunakan metode kontrasepsi berupa pil progestin.
Kesimpulan: asuhan kebidanan secara berkesinambungan dan asuhan komplementer dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus telah dilakukan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.