Ni Putu Novy Diantary, - and Sis Wuryanto, - (2018) ANALISIS INDIKATOR EFISIENSI PENGELOLAAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT TK. II 04.05.01 DR. SOEDJONO MAGELANG TAHUN 2017. Diploma thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
JUDUL.pdf
Download (347kB)
ABSTRAK.pdf
Download (21kB)
BAB I.pdf
Download (168kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (38kB)
BAB III.pdf
Download (120kB)
BAB IV.pdf
Download (301kB)
BAB V.pdf
Download (15kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (89kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Latar Belakang: Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap dan pengelolaannya harus efisien. Indikator efisiensi diukur menggunakan Grafik Barber Johsnon dan terdapat empat parameter yang terdiri dari BOR, AvLO, TOI dan BTO yang tergambar dalam 1 grafik. Apabila data empat parameter benar, bisa bertemu dalam 1 titik temu dan bila pelayanannya efisien titik temu akan berada didalam daerah efisien. Pada tahun 2015, 2016 dan 2017, pengelolaan rawat inap di RS TK. II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang belum memasuki daerah efisien.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat efisiensi pengelolaan rawat inap, upaya yang dilakukan dalam peningkatan efisiensi pelayaan rawat inap, perkembangan pengelolaan efisiensi pengelolaan rawat inap, memberikan
alternatif langkah-langkah terkait upaya pengelolaan efisiensi pengelolaan rawat inap di Rumah Sakit TK. II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelaahan kasus (case studi). Subjek penelitian ini terdiri dari 12 orang sebagai sampel dan 5 orang sebagai
responden. Objek penelitian ini adalah Grafik Barber Johnson tahun 2017.
Hasil: Efisiensi pengelolaan rawat inap pada tahun 2017 masih belum mencapai daerah efisien dan dari ke empat parameter hanya AvLOS yang belum berada pada satu titik. Upaya dari man/manusia masih ada pasien yang harus dirujuk
dikarenakan dokter ahli yang tersedia saat jam kerja selesai dengan dukungan anggaran peralatan medis sudah memadai hanya saja untuk MRI memang belum tersedia, dalam pembuatan Grafik Barber Johnson diperlukan data untuk perhitungan empat parameter yang sudah mengacu dengan SPO. Perkembangan
efisiensi sudah semakin baik dan hampir mendekati daerah efisiensi tetapi dari 3 tahun terakhir tidak satupun nilai AvLOS dari ke empat parameter yang bertemu di satu titik. Petugas pada bagian pengumpulan data sensus harian rawat inap lebih teliti lagi agar data lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kesimpulan: Pada tahun 2015 sampai dengan 2017 ke empat parameter belum mencapai daerah efisien. Kurangnya SDM dibidang dokter ahli, sehingga pasien masih harus dirujuk kerumah sakit lain. Perkembangan pengelolaan sudah lebih
baik hal tersebut diketahui melalui Grafik Barber Johnson, namun masih diperlukan evaluasi tempat tidur perbangsal secara berkala.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Medical Record and Health Information |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Mrs Tiara DP |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 14:36 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 14:36 |
URI: | https:///id/eprint/1875 |