Khoirunnisya Nuurul Ikhsani, - and Suryo Nugroho Markus, - (2018) PELAKSANAAN CODING PENYAKIT JIWA UNTUK KLAIM INA CBG'S DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY. Diploma thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
JUDUL.pdf
Download (274kB)
ABSTRAK.pdf
Download (104kB)
BAB I.pdf
Download (97kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (114kB)
BAB III.pdf
Download (116kB)
BAB IV.pdf
Download (221kB)
BAB V.pdf
Download (62kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (63kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Latar Belakang: Ketepatan pengodean diagnosis dan tindakan pasien sangat penting karena berguna untuk memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan manajemen dan riset bidang kesehatan, memudahkan klasifikasi penyakit, mengetahui jenis penyakit yang sedang
berkembang, penentuan obat dan sistem INA CBG’s dapat berfungsi sebagai penentu biaya pengobatan pasien. Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang professional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi internasional (ICD-10).
Tujuan Penelitian: Mengetahui pelaksanaan coding penyakit jiwa untuk klaim INA CBG’s di rumah sakit.
Metodologi Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian fenomenologi. Metode pengambilan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumen.
Hasil Penelitian: Pelaksanaan pengodean penyakit jiwa pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY dilakukan oleh tiga orang petugas rekam medis. Petugas hanya mengode pada lembar verifikasi, berkas rekam medis dikode oleh dokter spesialis penyakit jiwa saat selesai memeriksa pasien. Pelaksanaan pengodean sudah sesuai dengan SPO dan uraian tugas yang ada. Presentase kesesuaian kode diagnosis antara rekam medis dan lembar verifikasi sebanyak 84% dan ketidak sesuaian sebanyak 16%. Persentase ketepatan kode pada lembar
verifikasi sebanyak 98% dan ketidaktepatan sebanyak 2%. Faktor yang menyebabkan coding dilakukan oleh profesi selain perekam medis adalah dokter spesialis penyakit jiwa di rumah sakit. Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut sudah menjadi budaya yang turun temurun.
Kesimpulan : Petugas coding sudah menerapkan regulasi yang ada di rumah sakit, ketsesuaian dan ketepatan kode sudah sangat baik. Akan tetapi coding pada rekam medis masih dilakukan oleh profesi selain perekam medis, hal tersebut
dikarenakan sudah menjadi turun temurun.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Medical Record and Health Information |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Mrs Tiara DP |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 14:51 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 14:51 |
URI: | https:///id/eprint/1877 |