Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia Di Posyandu Kronggahan 1 Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta

Latar belakang: Indonesia memiliki jumlah penduduk lanjut usia yang tergolong tinggi, Jumlah tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan pada tahun 2035 menjadi 48,19 juta jiwa (15,76%). Lansia mengalami banyak perubahan dalam
tubuhnya karena proses degeneratif. Perubahan tersebut dapat berdampak pada kemampuan lansia untuk beraktiftas. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko beberapa penyakit, dan yang paling terpenting adalah dapat meningkatkan kualitas tidur lansia.
Tujuan: Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Posyandu Kronggahan Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta.
Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan Cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada 53 lansia yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Kriteria inklusi untuk
menentukan sampel adalah lansia yang berusia lebih dari 60 tahun, mampu beraktivitas sehari-hari, dan tidak memiliki dimensia, sedangkan criteria eksklusi adalah lansia yang tidak sedang dalam keadaan gawat darurat, tidak dalam perawatan khusus, dan tidak mengalami gangguan jiwa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Physical Activities Scale for Erderly (PASE) dan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Uji yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur lansia yaitu uji sperman rank
Hasil: Hasil penelitian didapatkan aktivitas fisik pada lansia di Posyandu Kronggahan mayoritas dalam kategori aktifitas baik sebesar (50,9%) dan kualitas tidur lansia buruk sebesar (66%). Hasil perhitungan uji statistik menggunakan uji Spearman Rank diperoleh p=0,000 (<0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,624
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Posyandu Kronggahan 1 dengan keeratan hubungan dengan kategori kuat