Gambaran Stigma Dan Tingkat Stres Pada ODHA Di Yayasan Victory Plus Yogyakarta

Latar Belakang: Stigma merupakan halangan terbesar bagi keberhasilan beberapa program terkait HIV seperti terapi, perawatan dan dukungan pada ODHA. Stigma dapat meningkatkan stres pada ODHA yang kemudian menimbulkan rasa takut untuk
melakukan pencegahan maupun perilaku yang tidak berisiko. Hal inilah yang justru akan meningkatkan penyebaran dari HIV itu sendiri. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui gambaran stigma dan tingkat stres ODHA di Yayasan Victory Plus Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 90 ODHA yang diambil dengan purposive sampling dengan kriteria inklusi ODHA yang bisa membaca dan menulis, usia > 18 tahun, serta mampu melakukan aktivitas secara normal, berpartisipasi dalam penelitian ini pada bulan Maret s.d April 2020. Stigma pada ODHA diukur dengan menggunakan kuesioner Berger HIV Stigma Scale, sedangkan tingkat stress ODHA diukur menggunakan kuesioner Depression Anxiety and Stress Scale (DASS 42) yang telah valid dan reliabel. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif. Hasil: Sebagian besar sampel adalah laki-laki (67,8 %), agama islam (87,8 %), pekerjaan swasta (62,2 %), belum menikah (55,6 %), pendidikan SMA (61,1 %), dan lama menderita penyakit 5 tahun. Tingkat stigma pada ODHA sebagian besar pada kategori rendah (57,8 %) dan tingkat stres ODHA sebagian besar pada kategori normal (66,7 %). Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa ODHA dengan tingkat stigma rendah sebagian besar memiliki tingkat stres normal (43,3 %). Kesimpulan: ODHA di Yayasan Victory Plus Yogyakarta memiliki tingkat stigma yang rendah dan memiliki tingkat stres yang normal.