Hubungan Jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Sleman

Latar Belakang: Lansia disebut sebagai tahap akhir dari perkembangan pada proses kehidupan manusia. Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 9,27% atau 24,49 juta jiwa. Prevalensi depresi lansia di Indonesia mencapai 6,1 %,
dan di DIY mencapai 5,5%, hal ini dapat disebabkan karena penyakit kronis. Jumlah lansia di Kabupaten Sleman yang menderita hipertensi sebanyak 9,37% dan Diabetes Melitus sebanyak 2,73%. Kondisi depresi dapat berdampak buruk karena
dapat menyebabkan kejadian bunuh diri.
Tujuan Penelitian: Diketahui hubungan jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan tingkat depresi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Sleman.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantiantatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik konvenien purposive sampling dengan sampel sejumlah 42 responden. Kriteria inklusi nya
adalah lansia berumur ≥ 60 tahun, dapat berkomunikasi dengan baik, gangguan kognitif ringan (SPMSQ≤4) dan kriteria eksklusinya adalah lansia dengan gangguan jiwa. Instrumen penelitian dengan alat ukur kuesioner tingkat depresi Geriatric Depression Scale (GDS). Hasil penelitian dianalisis dengan uji Koefisien Kontingensi.
Hasil Penelitian: Jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) yang banyak diderita adalah hipertensi sebanyak 78,6%. Tingkat depresi terbanyak adalah depresi ringan (83,3%). Hasil uji Koefisien Kontingensi di peroleh nilai p-value sebesar 0,040
(p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,365.
Kesimpulan: Ada hubungan antara jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan tingkat depresi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Sleman dengan tingkat keertaan hubungan lemah.