HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA

Stigma diri adalah penerimaan proses psikis perilaku negatif yang diterapkan pada konsep diri yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan diri dan efikasi diri. Label negatif dan diskriminasi yang diterima ODHA berdampak pada hilangnya hak sebagai mahluk sosial yang menimbulkan rasa takut untuk distigma dan menyembunyikan status kesehatan. Hal ini mempengaruhi kemampuan ODHA dalam berpartisipasi dalam pengobatan dan perawatan terhadap dirinya karena terdapat tekanan dari lingkungannya yang berakibat turunnya pencapaian kehidupan manusia yang ideal/keinginan suatu individu yang disebut kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self stigma dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 77 orang diambil menggunakan teknik purposive sampling dan analisis uji statistik menggunakan Somers’d. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan stigma diri dengan kualitas hidup ODHA (p-value 0,033) dengan nilai keeratan lemah (r = -0,310). Stigma diri termasuk dalam kategori low dan kualitas hidup dalam kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara stigma diri dengan kualitas hidup ODHA di wilayah kerja Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta.