Lupita Rahmawati K., - and Rawi Miharti, - (2017) Kualifikasi Petugas Coder Terkait Ketepatan Kode Diagnosis Fracture Tahun 2017 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Diploma thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
JUDUL.pdf
Download (350kB)
ABSTRAK.pdf
Download (216kB)
BAB I.pdf
Download (190kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (251kB)
BAB III.pdf
Download (149kB)
BAB IV.pdf
Download (407kB)
BAB V.pdf
Download (99kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (175kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Latar Belakang: Pelaksanaan pengodean diagnosis harus lengkap dan akurat sesuai dengan arahan ICD-10. Diagnosis pasien apabila tidak terkode secara akurat dan tepat maka informasi yang dihasilkan pada tingkat validasi data rendah, hal ini akan mengakibatkan ketidak akuratan dalam pembuatan laporan ataupun klaim jaminan kesehatan. Ketepatan dan keakuratan kode diagnosis didukung oleh kompetensi perekam medis dan informasi kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melakukan tanggungjawab diberbagai tatanan pelayanan kesehatan. Studi pendahuluan pada tanggal 28 April 2017 di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan wawancara dengan petugas coding yang berpendidikan akhir D-3 rekam medis serta observasi pada berkas rekam medis sejumalah 30 berkas didapatkan keterangan bahwa 27% kode yang tidak tepat terkait diagnosis fracture.
Tujuan: Untuk mengetahui kualifikasi petugas coder terkait ketepatan kode diagnosis fracture pada berkas rekam medis tahun 2017 di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian diskriptif kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Sampel yang digunakan adalah sampel subjek yaitu petugas pengodean dan supervisor rekam medis.
Hasil: Petugas pengodean berlulusan D-3 Rekam Medis dan sudah mengikuti pelatihan terkait coding penyakit, serta ketidaktepatan pengisian kode diagnosis pada berkas rekam medis bukan disebabkan dari kualifikasi petugas rekam medis.
Ketidaktepatan pengisian kode diagnosis disebakan karena SIMRS dan kebijakan mengenai penambahan karakter ke-5.
Kesimpulan: Ketidaktepatan pengodean disebabkan karena faktor SIMRS yang belum memadahi untuk pengodean karakter ke-5 serta belum adanya kebijakan yang mengatur tentang pengodean karakter ke-5 pada berkas rekam medis.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Medical Record and Health Information |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Mrs Tiara DP |
Date Deposited: | 24 Apr 2024 04:56 |
Last Modified: | 24 Apr 2024 04:56 |
URI: | https:///id/eprint/2186 |