Hubungan Stres Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Siswi Di SMAN 1 Godean Sleman

Widi Lestari, - and Afi Lutfiyati, - (2020) Hubungan Stres Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Siswi Di SMAN 1 Godean Sleman. Masters thesis, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

[thumbnail of Judul.pdf] Text
Judul.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (266kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (322kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (405kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (599kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf

Download (586kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf

Download (190kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (411kB)
[thumbnail of Lampiran.pdf] Text
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
Official URL: http://unjaya.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Premenstrual Syndrome (PMS) adalah sekumpulan keluhan dan gejala fisik dan psikologis, emosional dan perilaku yang terjadi pada wanita produktif yang muncul 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang setelah darah haid keluar. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan PMS salah satunya yaitu stres, gejala-gejala PMS akan semakin berat dirasakan apabila wanita tersebut mengalami tekanan terus menerus. Tingginya gejala sindrom premenstruasi pada siswi dapat menganggu aktivitas belajar di sekolah.
Tujuan: Mengetahui hubungan stres dengan kejadian PMS pada siswi di SMAN 1 Godean Sleman Yogyakarta
Motode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan cara stratified random sampling dengan jumlah 99
responden. Data diambil dengan menggunakan kuesionar DASS-21 dan kuesioner SPAF. Analisis data yang digunakan adalah uji Somers’D.
Hasil: Tingkat stres pada siswi SMAN 1 Godean yang paling banyak dialami adalah tingkat stres normal yaitu sebanyak 39 responden (39.4%). Responden paling banyak mengalami PMS tidak mengalami-gejala ringan yaitu sebanyak 71 responden (71.7%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara stres dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) pada siswi di SMAN 1 Godean, dengan p-value sebesar 0,012 < 0,05. Saran untuk siswi yaitu dapat menghindari penyebab timbulnya stres dan mampu mengendalikan stres, sehingga dapat meminimalkan
timbulnya gejala premenstrual syndrome (PMS).

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Stres, Premenstrual Syndrome (PMS)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Erna Fitri Widayati
Date Deposited: 07 Apr 2023 08:00
Last Modified: 02 Feb 2024 08:35
URI: https:///id/eprint/219

Actions (login required)

View Item
View Item