Gambaran Perilaku Pencegahan DBD Kepala Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon 2

Latar belakang : Demam berdarah dengue (DBD), yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, masih menjadi permasalahan global terutama di daerah tropis. Meskipun upaya pencegahan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN DBD) telah dilakukan, kasus DBD masih tinggi di dusun Garon Panggungharjo Sewon Bantul mencapai 93,45%, dengan 7 dari 107 rumah memiliki jentik nyamuk, masih terdapat masalah dalam memastikan lingkungan rumah memenuhi syarat kesehatan. Hal ini menjadi alasan tingginya kasus DBD di wilayah tersebut. Penyebaran penyakit ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku masyarakat, dan ketahanan nyamuk terhadap insektisida.
Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis gambaran perilaku pencegahan DBD keluarga di wilayah kerja Puskesmas Sewon.
Metode : Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif Penelitian melibatkan 61 kepala keluarga dari RT 7 Dusun Garon, Panggungharjo, Sewon, Bantul sebagai populasi. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Kuesioner telah diuji validitas dan reliabilitas sebelumnya, dikumpulkan melalui wawancara rumah ke rumah. Data akan diolah melalui editing, coding, entering, dan tabulating. Analisis univariat dilakukan untuk masing-masing variabel dalam penelitian.
Hasil: Mayoritas kepala keluarga usia muda-pertengahan, pendidikan SMA, pekerjaan buruh. Sekitar 96.7% menunjukkan perilaku baik pencegahan DBD, menjaga kebersihan, menguras air, gunakan kelambu/obat nyamuk. Sekitar 3.3% perilaku cukup. Mayoritas memiliki kesadaran dan pemahaman baik terhadap pencegahan DBD.
Kesimpuan : Populasi kepala keluarga penelitian mayoritas usia mudapertengahan, pendidikan SMA/SMP, bekerja sebagai "Buruh" atau "Karyawan". Mayoritas (sekitar 96.7%) menunjukkan perilaku pencegahan DBD baik, sebagian kecil
(sekitar 3.3%) cukup. Studi ini positif dalam menggambarkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan DBD, dengan tindakan seperti menjaga kebersihan dan menggunakan kelambu.